I do
Gereja Khatolik Tanjung Morawa menjadi saksi pernikahan kami. Dihadapan Tuhan, Pastor, Orang tua, keluarga yang kami kasihi, tamu serta undangan, kami mengcapkan janji pernikahan untuk saling setia. Ketegangan sangat kelihatan di muka calon suamiku. Mungkin karena dia harus menjadi seorang kepala keluarga di rumah tangga kecil kami dengan aku "si keras kepala" yang menjadi istrinya. Wajahku penuh dengan senyum merekah. Bahagia sekali rasanya. Ketegangan rasanya sirna begitu saja. Tanggal 2 Agustus 2014,,, Sangkin bahagianya, sedikitpun aku tidak bisa memejamkan mata. Keluarga sudah ramai di rumah. Masakan2 pun sudah disiapkan untuk Sarapan pagi bersama dengan keluarga calon suamiku. Dari jam 20.00 WIB, sudah di kamar mencoba untuk tidur. Benar2 gelisah rasanya, campur aduk perasaan. Ada Bahagia, ada takut, ada malu, ada semangat, ada perasaan gak sabar. Ya ampun, benar2 gak bersahabat mataku ini. Jam berganti jam pun berlalu, tepat jam 3 pagi kam