Singkat Cerita Perjalanan Ke Medan
Udah lama gak ngeblog. Agak susah ngeblog sekarang. Kalau ngeblog dirumah ada anak kecil yang suka ganggu2 mamanya. Kalau di kantor ada boss yang tiba-tiba suka muncul dibelakang dan memerhatikan kegiatan kita. Hahahaha.... (teringat, dulu pernah dipergoki lagi WA. WA-nya dibaca tiba2 bilang "ya bu lanjutkan". Untung WA-nya tentang kerjaan). Mumpung sekarang Bapak Ibu boss sedang Rapat Kerja.
Kemarin kita sekeluarga pulang ke Medan. (Asik, sudah bisa bilang sekeluarga ya sekarang).
Berada di Medan membuatku mengenang masa-masa lalu. Yang kalau dijalanin di masa itu, rasanya sulit sekali, mengeluh, rasanya capek dan ingin cepat2 selesai atau tamat. Tapi kalau dikenang sekarang, merasa takjub dan suka senyum2 sendiri. Siapa yang begitu juga???
Jauh sebelum berangkat ke Medan, saya dan bapak suami sudah membuat list of place to be visited. Kami sudah berkomitmen untuk mengunjungi tempat2 itu. Terutama tempat2 lama yang sudah tenar sejak lama tapi belum pernah kami atau saya sendiri kunjungi.
Sedikit informasi yang tidak penting. Saya suka malu ditanya teman2 yang mau dinas ke Medan, "din, enaknya ke Medan kemana ya"; "din, kalau nginap murah dan nyaman dimana ya"; "tempat makan enak di Medan dimana". Hahahahaha,,, saya pasti tidak akan bisa menjawab pertanyaan2 ini.
Saya termasuk tipikal anak sekolahan atau mahasiswa cupu di zamannya. Kenapa? Selain karena akses yang sulit (FYI, rumah saya di belawan. Bisa dikatakan cukup jauh dari mana saja), tetapi juga karena saya termasuk mahasiswa kere. Yupz, sangkin menghematnya saya selalu bawa minum ke kampus agar tidak beli air dan sudah sarapan dirumah sebelumnya. Jadi uang jajan bisa buat makan siang dan ongkos PP. Kondisi yang membuat kami sekeluarga sempat hidup sangat amat pas-pasan dikarenakan Bapak sakit parah (almost 6 years) sejak aku duduk di bangku SMP kelas 2 sampai semester 6 kuliah. Kalau mengenang masa2 itu, pengen nangis dan peluk mamak. Mungkin itulah kenapa Tuhan selalu memberi kekuatan dan kesehatan berkali kali lipat buat Ibu ya.
Sedikit mengenang masa lalu, sebagai tambahan uang jajan. Dulu saya dimodalin 300 ribu oleh Bapak buat jualan pulsa. Jualan pulsa sudah saya geluti sejak semester 4 di bangku kuliah. Lumayan sih penghasilannya. Saya bisa nonton di bioskop di zaman susah itu (kenikmatan yang tiada tara bisa nonton bioskop, hahahahahaha......). Bayangin aja, uang jajan harian yang dikasih Mamak Rp. 12.000/hari. Ongkos PP Rp. 6000, Uang makan siang Rp. 6000. Itu di tahun 2009 ya. Sempat kok uang jajan 9000/hari. Terpujilah Engkau Tuhanku Yesus, ada yang namanya WARTEK. Makan siang pun aman sentausa. Mie ayam masih bisa Rp. 4000/porsi. Nasi ikan 4000/porsi. Saya pensiun dari dunia perpulsaan seiring dengan kelulusan saya. Mulai disibukkan dengan koran2 loker, lempar lamaran kesana kemari, minta kerjaan ke senior dan akhirnya memutuskan merantau.
Yes, jangan pernah putus asa dan semangat ya. Mungkin suatu hari ada masa, kita mengenang masa-masa lalu kita dengan tawa dan tangis kebahagian. Semua perlu proses. Kadang mudah, kdang berat bahkan sempat membuat kita gak mau berjuang lagi, Tapi semuanya pasti terlewati.
Beberapa tempat yang sangat ingin dikunjungi adalah:
1. Gereja Katholik Annai Vellangkani, Saya baru tahu ada Gereja semegah dan sebesar itu di Medan setelah menikah dengan Bapak Jessica. Beberapa kali pulang ke Medan, tidak ada kesempatan untukk berdoa disini. Syukurlah, waktu baik itu tiba dan kami sekeluarga dapat kesempatan berdoa disana.
Kagum melihat kemewahannya, desain unik gereja ini seperti bangunan Hindu. Desain utama gereja itu terinspirasi dari arsitektur Indo-Mogul sekaligus gereja kedua berarsitektur serupa setelah di India Selatan. Tahu tidak, di muka bumi ini hanya ada 2 Velangkanni, satunya lagi ada di India Selatan yang bentuknya lebih besar (wah lebih besar dari yang di Medan, luar biasa, pasti indah sekali ya.....).
Kesan kita pertama kali sampai, bangunannya seperti kuil India tetapi setelah kita masuk ke dalam bangunan, tidak ditemukan adanya patung dewa-dewi Hindu di sana, melainkan patung santo dengan berbagai ekspresi dan patung Bunda Maria yang menggunakan Sari (pakaian khas rakya India).
Indah ya.... Sepertinya, Gereja ini harus menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi setiap saya dan keluarga mengunjungi Medan.
2. Ucok Durian, siapa disini yang suka durian, ayo angkat tangan. Kalau ada 10 tangan, kesepuluh tangan saya akan saya angkat. Yes, I am on of them. I am a durian addict. Berkunjung ke durian ucok bukan pertama kali bagi saya. Tapi bagi suami saya. Seperti motonya durian ucok "Jangan bilang pernah ke Medan, kalau belum pernah ke Ucok Durian". That's why, Kami harus ke sana. Just that simple reason. Rasanya ucok durian mungkin gak jauh berbeda dengan durian2 kebanyakan di MEDAN (kalau dijakarta pasti jauh beda ya rasa duriannya, gak enak). Yang membedakan, servicenya. Durian dipilih mereka, dikupas, disajikan dan boleh diganti sampai dapat yang cocok dengan lidah kita. Yap, itulah mengapa harganya cukup mahal di kantong (tapi tetap jauh lebih mahal dijakarta, bisa 3 kali lipatnya tapi rasanya ampun deh....). Beberapa kali ke Medan, sebenarnya kami ingin mampir ke ucok durian, Tapi karena saat itu benar2 masih menyusui, ditahan dan ditahan (hampir 3 tahun loh tidak menikmati buah ini dengan serakus kemarin, upsss.....). Karena Jessica sudah pada tahap menyapih, boleh ya makan sepuasnya.And You know what, setelah makan durian, Jessica nen, gatal2 mulai muncul di mata, badan dan tangannya. Hal yang paling menyedihkan mengetahui anakmu alergi dengan durian dimana kau adalah penikmatnya yang sungguh2. Di sabtu siang, inang mertua membawa durian lagi. Disitu belum sadar juga, Jessica alergi durian. Kita kira gatal2 karena cuaca, obat atau serangga. Alhasil, hari Minggu di gereja, Jessica gatal2 lagi. Hmmmm......
3. Mie Pangsit Belawan dan Martabak Telor India Belawan, kalau ini pasti dan selalu harus dinikmati selama di Medan dan saat berkunjung ke rumah Mamak Bapak Belawan. Mie Pangsit B2 nya tidak ada saing menurut saya (ntahlah, memang saya jarang nyobain makanan2 selama tinggal di Medan dulu. Karena keterbatasan saya dan jaraknya itu loh, yang membuat malas kemana2). Tapi saya yakin dan percaya, kalau kalian nyobain Mie Pangsit ini, kalian akan setuju dengan saya. Kuahnya, Mienya, dagingnya semuanya mantap. Kemudian, disana ada Martabak Telor India, dan memang dibuat oleh orang India. Karinya kental banget dan telor bebeknya nya tebal. Bumbunya sangat berasa. Yummy deh pokoknya. Ada juga nasi goreng kambingnya, dibuat oleh orang India juga (pemiliknya masih keluarga dengan martabak), sangat enak. Sayangnya karena kami tidak lama di Belawan, kami tidak sempat menikmati Nasi Gorengnya, seafoodnya, sate maduranya dan lain-lain. Mudah2an di waktu baik lainnya ya. Lokasi semua makanannya ada di kota, aku juga gak tahu kenapa disebut kota ya, mungkin karena disana pusat segala sesuatu. Apa saja yang mau dicari ada disana, mulai dari makanan, keramik, elektronik, pakaian, sepatu dan lain2. Tidak terlalu luas kota belawan itu sepertinya, tapi saya sendiripun belum pernah mengelilingi sendiri kota belawan. Gabion, bagan, sicanang, kampung salam, kampung kurnia, pajak baru belum semuanya saya kunjungi.
4. Hanya 3 tempat itu saja yang tercapai dari sekian banyak list yang ingin kita kunjungi. Karena suasananya Natal dan Tahun Baru, jadi fokus mengunjungi keluarga. Mudah2an dikesempatan lainnya ya. Berikut list tempat2 yang harus kita kunjungi kalau ada kesempatan lagi ke Medan:
- Fountain
- Mie Aceh Titi Bobrok (sampai detik inipun, saya gak tahu lokasinya dimana ini, wkwkwkwkwk.....)
- Jalan Surabaya (Ini juga dimana, hanya baca2 saja katanya ada tempat makan bagus disini)
- City Ice Cream
- Kopi Cangkir (terakhir kesini 4 tahun yan lalu, waktu masih muda dan segar, kaya sayur....)
- Tip Top
- Restoran Jala-jala
Tempat-tempat lama sih semua itu ya. Gak tahu tempat2 barunya, mungkin lain waktu kalau berkunjung ke Medan, harus makai om google dulu atau tanya sanak dan saudara.
Sekian dulu. Jam Makan siang sudah tiba. Selamat makan siang ya.
Kemarin kita sekeluarga pulang ke Medan. (Asik, sudah bisa bilang sekeluarga ya sekarang).
Berada di Medan membuatku mengenang masa-masa lalu. Yang kalau dijalanin di masa itu, rasanya sulit sekali, mengeluh, rasanya capek dan ingin cepat2 selesai atau tamat. Tapi kalau dikenang sekarang, merasa takjub dan suka senyum2 sendiri. Siapa yang begitu juga???
Jauh sebelum berangkat ke Medan, saya dan bapak suami sudah membuat list of place to be visited. Kami sudah berkomitmen untuk mengunjungi tempat2 itu. Terutama tempat2 lama yang sudah tenar sejak lama tapi belum pernah kami atau saya sendiri kunjungi.
Sedikit informasi yang tidak penting. Saya suka malu ditanya teman2 yang mau dinas ke Medan, "din, enaknya ke Medan kemana ya"; "din, kalau nginap murah dan nyaman dimana ya"; "tempat makan enak di Medan dimana". Hahahahaha,,, saya pasti tidak akan bisa menjawab pertanyaan2 ini.
Saya termasuk tipikal anak sekolahan atau mahasiswa cupu di zamannya. Kenapa? Selain karena akses yang sulit (FYI, rumah saya di belawan. Bisa dikatakan cukup jauh dari mana saja), tetapi juga karena saya termasuk mahasiswa kere. Yupz, sangkin menghematnya saya selalu bawa minum ke kampus agar tidak beli air dan sudah sarapan dirumah sebelumnya. Jadi uang jajan bisa buat makan siang dan ongkos PP. Kondisi yang membuat kami sekeluarga sempat hidup sangat amat pas-pasan dikarenakan Bapak sakit parah (almost 6 years) sejak aku duduk di bangku SMP kelas 2 sampai semester 6 kuliah. Kalau mengenang masa2 itu, pengen nangis dan peluk mamak. Mungkin itulah kenapa Tuhan selalu memberi kekuatan dan kesehatan berkali kali lipat buat Ibu ya.
Sedikit mengenang masa lalu, sebagai tambahan uang jajan. Dulu saya dimodalin 300 ribu oleh Bapak buat jualan pulsa. Jualan pulsa sudah saya geluti sejak semester 4 di bangku kuliah. Lumayan sih penghasilannya. Saya bisa nonton di bioskop di zaman susah itu (kenikmatan yang tiada tara bisa nonton bioskop, hahahahahaha......). Bayangin aja, uang jajan harian yang dikasih Mamak Rp. 12.000/hari. Ongkos PP Rp. 6000, Uang makan siang Rp. 6000. Itu di tahun 2009 ya. Sempat kok uang jajan 9000/hari. Terpujilah Engkau Tuhanku Yesus, ada yang namanya WARTEK. Makan siang pun aman sentausa. Mie ayam masih bisa Rp. 4000/porsi. Nasi ikan 4000/porsi. Saya pensiun dari dunia perpulsaan seiring dengan kelulusan saya. Mulai disibukkan dengan koran2 loker, lempar lamaran kesana kemari, minta kerjaan ke senior dan akhirnya memutuskan merantau.
Yes, jangan pernah putus asa dan semangat ya. Mungkin suatu hari ada masa, kita mengenang masa-masa lalu kita dengan tawa dan tangis kebahagian. Semua perlu proses. Kadang mudah, kdang berat bahkan sempat membuat kita gak mau berjuang lagi, Tapi semuanya pasti terlewati.
Some days are just bad days, that's all. You have to experience sadness to know happiness, and I remind myself that not every day is going to be a good day, that's just the way it is!
(Quote by Dita Von Teese)
Beberapa tempat yang sangat ingin dikunjungi adalah:
1. Gereja Katholik Annai Vellangkani, Saya baru tahu ada Gereja semegah dan sebesar itu di Medan setelah menikah dengan Bapak Jessica. Beberapa kali pulang ke Medan, tidak ada kesempatan untukk berdoa disini. Syukurlah, waktu baik itu tiba dan kami sekeluarga dapat kesempatan berdoa disana.
Kagum melihat kemewahannya, desain unik gereja ini seperti bangunan Hindu. Desain utama gereja itu terinspirasi dari arsitektur Indo-Mogul sekaligus gereja kedua berarsitektur serupa setelah di India Selatan. Tahu tidak, di muka bumi ini hanya ada 2 Velangkanni, satunya lagi ada di India Selatan yang bentuknya lebih besar (wah lebih besar dari yang di Medan, luar biasa, pasti indah sekali ya.....).
Kesan kita pertama kali sampai, bangunannya seperti kuil India tetapi setelah kita masuk ke dalam bangunan, tidak ditemukan adanya patung dewa-dewi Hindu di sana, melainkan patung santo dengan berbagai ekspresi dan patung Bunda Maria yang menggunakan Sari (pakaian khas rakya India).
Indah ya.... Sepertinya, Gereja ini harus menjadi salah satu tempat yang harus dikunjungi setiap saya dan keluarga mengunjungi Medan.
2. Ucok Durian, siapa disini yang suka durian, ayo angkat tangan. Kalau ada 10 tangan, kesepuluh tangan saya akan saya angkat. Yes, I am on of them. I am a durian addict. Berkunjung ke durian ucok bukan pertama kali bagi saya. Tapi bagi suami saya. Seperti motonya durian ucok "Jangan bilang pernah ke Medan, kalau belum pernah ke Ucok Durian". That's why, Kami harus ke sana. Just that simple reason. Rasanya ucok durian mungkin gak jauh berbeda dengan durian2 kebanyakan di MEDAN (kalau dijakarta pasti jauh beda ya rasa duriannya, gak enak). Yang membedakan, servicenya. Durian dipilih mereka, dikupas, disajikan dan boleh diganti sampai dapat yang cocok dengan lidah kita. Yap, itulah mengapa harganya cukup mahal di kantong (tapi tetap jauh lebih mahal dijakarta, bisa 3 kali lipatnya tapi rasanya ampun deh....). Beberapa kali ke Medan, sebenarnya kami ingin mampir ke ucok durian, Tapi karena saat itu benar2 masih menyusui, ditahan dan ditahan (hampir 3 tahun loh tidak menikmati buah ini dengan serakus kemarin, upsss.....). Karena Jessica sudah pada tahap menyapih, boleh ya makan sepuasnya.And You know what, setelah makan durian, Jessica nen, gatal2 mulai muncul di mata, badan dan tangannya. Hal yang paling menyedihkan mengetahui anakmu alergi dengan durian dimana kau adalah penikmatnya yang sungguh2. Di sabtu siang, inang mertua membawa durian lagi. Disitu belum sadar juga, Jessica alergi durian. Kita kira gatal2 karena cuaca, obat atau serangga. Alhasil, hari Minggu di gereja, Jessica gatal2 lagi. Hmmmm......
3. Mie Pangsit Belawan dan Martabak Telor India Belawan, kalau ini pasti dan selalu harus dinikmati selama di Medan dan saat berkunjung ke rumah Mamak Bapak Belawan. Mie Pangsit B2 nya tidak ada saing menurut saya (ntahlah, memang saya jarang nyobain makanan2 selama tinggal di Medan dulu. Karena keterbatasan saya dan jaraknya itu loh, yang membuat malas kemana2). Tapi saya yakin dan percaya, kalau kalian nyobain Mie Pangsit ini, kalian akan setuju dengan saya. Kuahnya, Mienya, dagingnya semuanya mantap. Kemudian, disana ada Martabak Telor India, dan memang dibuat oleh orang India. Karinya kental banget dan telor bebeknya nya tebal. Bumbunya sangat berasa. Yummy deh pokoknya. Ada juga nasi goreng kambingnya, dibuat oleh orang India juga (pemiliknya masih keluarga dengan martabak), sangat enak. Sayangnya karena kami tidak lama di Belawan, kami tidak sempat menikmati Nasi Gorengnya, seafoodnya, sate maduranya dan lain-lain. Mudah2an di waktu baik lainnya ya. Lokasi semua makanannya ada di kota, aku juga gak tahu kenapa disebut kota ya, mungkin karena disana pusat segala sesuatu. Apa saja yang mau dicari ada disana, mulai dari makanan, keramik, elektronik, pakaian, sepatu dan lain2. Tidak terlalu luas kota belawan itu sepertinya, tapi saya sendiripun belum pernah mengelilingi sendiri kota belawan. Gabion, bagan, sicanang, kampung salam, kampung kurnia, pajak baru belum semuanya saya kunjungi.
4. Hanya 3 tempat itu saja yang tercapai dari sekian banyak list yang ingin kita kunjungi. Karena suasananya Natal dan Tahun Baru, jadi fokus mengunjungi keluarga. Mudah2an dikesempatan lainnya ya. Berikut list tempat2 yang harus kita kunjungi kalau ada kesempatan lagi ke Medan:
- Fountain
- Mie Aceh Titi Bobrok (sampai detik inipun, saya gak tahu lokasinya dimana ini, wkwkwkwkwk.....)
- Jalan Surabaya (Ini juga dimana, hanya baca2 saja katanya ada tempat makan bagus disini)
- City Ice Cream
- Kopi Cangkir (terakhir kesini 4 tahun yan lalu, waktu masih muda dan segar, kaya sayur....)
- Tip Top
- Restoran Jala-jala
Tempat-tempat lama sih semua itu ya. Gak tahu tempat2 barunya, mungkin lain waktu kalau berkunjung ke Medan, harus makai om google dulu atau tanya sanak dan saudara.
Sekian dulu. Jam Makan siang sudah tiba. Selamat makan siang ya.
Komentar
Posting Komentar