Rumah Vaksinasi Indonesia
Sebenarnya udah beberapa kali dengar mengenai Rumah Vaksinasi indonesia. Tapi karena vaksin ditanggung oleh kantor, saya dan suami selalu membawa anak-anak untuk vaksin rutin di Rumah Sakit yang dilanggan kantor.
Pergantian Manajemen sekaligus pergantian atau pemantapan kebijakan baru ataupun kebijakan yang sudah ada, termasuk masalah vaksin yang ditanggung kantor. Saya dan suami tidak mempermasalahkannya, kami pikir namanya peraturan emang harus dilaksanakan. Kenapa akhirnya memilih Rumah Vaksin dibandingkan Rumah sakit yang dilanggan? Alasan utama karena jarak. Jarak dari rumah ke Rumah sakit yang dilanggan sangat jauh jadi nyari yang terdekat.
Cukup lama googling2 untuk mencari informasi dari pengalaman ibu-ibu lain yg memilih rumah vaksin untuk imunisasi anak2nya. Dan sempat sharing di WAG ibu-ibu AIMI PLNE, dan hasilnya aman bahkan sangat cocok untuk ibu-ibu bekerja yang hanya bisa memanfaatkan sabtu minggu untuk imunisasi.
Lanjut ya, akhirnya dengan menggunakan bantuan search engine pada google, saya menemukan website ini https://rumahvaksinasi.id/. Didalamnya ada informasi lokasi dan nomor telpon setiap rumah vaksin yang ada. Saya WA ke Rumah vaksin terdekat dari rumah, yaitu Rumah Vaksin Pondok Gede. Sekitar 4 km dari rumah. Benar-benar dekat. Saya WA sekitar jam 6 sore. Dan sangat responsif. WA saya dibalas. Saya tanyakan waktu dan pricelist untuk setiap vaksin. Tapi sayang saat itu, vaksin MMR sedang kosong. Saya ditawarin untuk melakukan vaksin di Rumah Vaksin Cibubur yang berlokasi di Kelapa Dua Wetan, nah yang ini dekat banget dengan gereja tempat kami beribadah. Jadilah saya WA Rumah Vaksin Cibubur. Kemudian saya diberikan jadwal pada sesi ke -3 yaitu sekitar jam 11-12 siang pada hari Minggu (saya request jadwal hari Minggu, biar sekalian ibadah).
Pada hari Minggu, kami sekeluarga berangkat dari rumah pukul 10.30 pagi. Sampai di lokasi pukul 11.00. Daftar ulang , kemudian menunggu sekitaran 20 menit. Kemudian giliran kamipun tiba. Disambut oleh Ibu Dokter Dena yang ramah banget. Buku imunisasi dibaca satu-satu dan diberikan jadwal imunisasi yang terbaru karena menurut beliau, jadwal imunisasi yang dibuku KMS anak sudah tidak update. Update-an terbaru tahun 2017. Dokternya pun menanyakan "maaf, ibu bapak agama apa ya kalau boleh tahu?". "Katolik" jawab kami. "Baik bu, karena jika ibu agam muslim, saya harus menjelaskan kandungan yang ada di dalam vaksinnya". Informatif sekali menurutku. Memang, dokternya bukan Dokter Spesialis Anak, tapi menurutku, ini menurutku ya, tujuan kami datang buat vaksin. Dan pemberian vaksin sudah ada aturan baku dari Pemerintah, jadi gak mesti dilakukan oleh DSA, yang penting tata cara pemberiannya baik melalui suntikan ataupun oral dilakukan oleh Dokter yang pengalaman melakukannya. Joanna diletakan dipangkuanku kemudian disuntik. Setelah itu, dokternya menjelaskan tingkat kemungkinan demam, kapan baru akan demam dan tanda2 visual yg mungkin muncul setelah vaksin. Dan meminta utk tdk panik jika itu terjadi dan hal-hal yang mesti dilakukan jika itu terjadi. Done. Kami ke kasir dan melakukan pembayaran. Total biaya admin plus dokter plus vaksin Rp. 480.000. Kalau dihitung-hitung, kami gak sampai 1 jam di lokasi.
Apakah kami akan datang lagi?? So pasti, kenapa? Responsif, informatif, waiting list jelas dan masalah harga terbuka. Terlampir daftar harga untuk vaksin.
Next, kunjungan berikutnya di usia Joanna 18 bulan dan kakak Jessica vaksin booster Influenza.
Pergantian Manajemen sekaligus pergantian atau pemantapan kebijakan baru ataupun kebijakan yang sudah ada, termasuk masalah vaksin yang ditanggung kantor. Saya dan suami tidak mempermasalahkannya, kami pikir namanya peraturan emang harus dilaksanakan. Kenapa akhirnya memilih Rumah Vaksin dibandingkan Rumah sakit yang dilanggan? Alasan utama karena jarak. Jarak dari rumah ke Rumah sakit yang dilanggan sangat jauh jadi nyari yang terdekat.
Cukup lama googling2 untuk mencari informasi dari pengalaman ibu-ibu lain yg memilih rumah vaksin untuk imunisasi anak2nya. Dan sempat sharing di WAG ibu-ibu AIMI PLNE, dan hasilnya aman bahkan sangat cocok untuk ibu-ibu bekerja yang hanya bisa memanfaatkan sabtu minggu untuk imunisasi.
Lanjut ya, akhirnya dengan menggunakan bantuan search engine pada google, saya menemukan website ini https://rumahvaksinasi.id/. Didalamnya ada informasi lokasi dan nomor telpon setiap rumah vaksin yang ada. Saya WA ke Rumah vaksin terdekat dari rumah, yaitu Rumah Vaksin Pondok Gede. Sekitar 4 km dari rumah. Benar-benar dekat. Saya WA sekitar jam 6 sore. Dan sangat responsif. WA saya dibalas. Saya tanyakan waktu dan pricelist untuk setiap vaksin. Tapi sayang saat itu, vaksin MMR sedang kosong. Saya ditawarin untuk melakukan vaksin di Rumah Vaksin Cibubur yang berlokasi di Kelapa Dua Wetan, nah yang ini dekat banget dengan gereja tempat kami beribadah. Jadilah saya WA Rumah Vaksin Cibubur. Kemudian saya diberikan jadwal pada sesi ke -3 yaitu sekitar jam 11-12 siang pada hari Minggu (saya request jadwal hari Minggu, biar sekalian ibadah).
Pada hari Minggu, kami sekeluarga berangkat dari rumah pukul 10.30 pagi. Sampai di lokasi pukul 11.00. Daftar ulang , kemudian menunggu sekitaran 20 menit. Kemudian giliran kamipun tiba. Disambut oleh Ibu Dokter Dena yang ramah banget. Buku imunisasi dibaca satu-satu dan diberikan jadwal imunisasi yang terbaru karena menurut beliau, jadwal imunisasi yang dibuku KMS anak sudah tidak update. Update-an terbaru tahun 2017. Dokternya pun menanyakan "maaf, ibu bapak agama apa ya kalau boleh tahu?". "Katolik" jawab kami. "Baik bu, karena jika ibu agam muslim, saya harus menjelaskan kandungan yang ada di dalam vaksinnya". Informatif sekali menurutku. Memang, dokternya bukan Dokter Spesialis Anak, tapi menurutku, ini menurutku ya, tujuan kami datang buat vaksin. Dan pemberian vaksin sudah ada aturan baku dari Pemerintah, jadi gak mesti dilakukan oleh DSA, yang penting tata cara pemberiannya baik melalui suntikan ataupun oral dilakukan oleh Dokter yang pengalaman melakukannya. Joanna diletakan dipangkuanku kemudian disuntik. Setelah itu, dokternya menjelaskan tingkat kemungkinan demam, kapan baru akan demam dan tanda2 visual yg mungkin muncul setelah vaksin. Dan meminta utk tdk panik jika itu terjadi dan hal-hal yang mesti dilakukan jika itu terjadi. Done. Kami ke kasir dan melakukan pembayaran. Total biaya admin plus dokter plus vaksin Rp. 480.000. Kalau dihitung-hitung, kami gak sampai 1 jam di lokasi.
Apakah kami akan datang lagi?? So pasti, kenapa? Responsif, informatif, waiting list jelas dan masalah harga terbuka. Terlampir daftar harga untuk vaksin.
Next, kunjungan berikutnya di usia Joanna 18 bulan dan kakak Jessica vaksin booster Influenza.
Komentar
Posting Komentar