Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Tips hemat keluar rumah

Manage your spending by creating and sticking to a budget - Alexa Von Tobel - Senin sampai dengan Jumat, lebih dari setengah kehidupan kami di luar rumah. Mencari sesuap nasi untuk sejengkal perut, popok, kue dan es krim Jessica. Life is a choice. Kami memilih bekerja berdua, karena tuntutan kehidupan di kota besar ini. Memang selalu banyak alasan dan pembenaran klise, kenapa sang ibu pun harus bekerja. Tapi inilah pilihan kami. Sabtu dan Minggu adalah kesempatan bagi kami untuk menghabiskan waktu 24 jam bersama-sama. Hanya menjadi diri sendiri sebagai suami, istri, ibu atau ayah bagi anak kami. Tidak membagi waktu dengan yang lain. Meskipun di hari2 itu kadangkala ada pesta, arisan atau pertemuan lainnya, kami selalu mengusahakan pergi bertiga jika memungkinkan. Biasanya kami memilih dari hari Sabtu atau Minggu itu, hari apa yg terbaik buat keluar rumah. Karena wajib ada hari bagi kami, hanya uwel2an di kamar saja atau di rumah. Tidak kemana-mana. Biasanya kami prefer hari Sa

Masa Kanak-kanak

Gambar
I remember when i was a kid and all i wanted is to grow up. Now I would do anything to be a child for one day. Paling suka dengan hari Minggu. Kenapa? Sekolah Minggu baru dimulai pukul 8.30 WIB. Lokasi Gereja persis depan rumah. Jadi bisa nunggu lonceng dulu baru lari-lari ke gereja. Tapi yang paling kusuka di hari Minggu adalah banyaknya film kartun sebelum dan setelah Sekolah Minggu. Ada Detective Conan, ada Yugi-Oh, ada Shincan, Ada Doraemon, ada Disney, ada Cardcaptor Sakura, ada Sailor-Moon, ada Wedding Peach, ada Inuyasha, ada Dragon Ball dan lain-lain. Banyak sekali pokoknya. Aku paling suka Inuyasha dan Detective Conan. Waktu kecil dulu, aku mikirnya mereka-mereka itu ganteng banget. Iya si Inuyasha dan si Shinichi Kudonya. Ampun gantengnya ya, bahkan sampai sekarang tidak ada yang ngalahin kegantengan 2 tokoh kartun itu. Sampai-sampai berjanji akan bertemu dengan mereka suatu hari ke Jepang. Jepang, aku akan menemui suatu hari. Ntah tahun depan, ntah dua tahun lagi

My Great Woman

Gambar
You can break down a woman temporarily But a Real Woman will always pick up the pieces, Rebuild herself & come back stronger than ever. This quote I give to the super woman I ever have. My Mom. Bercerita tentang kehidupan pernikahan dan berkeluarga, gak ada gampang2nya ya. Menyatukan 2 pemikiran manusia yang berbeda, yang individu dan yang terbiasa tanpa ada limit yang jelas terhadap tindak tanduknya. Itu yang kami alami dan semua pasangan alami ketika mereka mulai kehidupan berumah tangga yang baru. Apalagi kegalauan ketika sudah mulai ada anak-anak. Sampai saat ini, saya dan pakjes juga masih sangat galau. Tapi 1 hal yang kadang membuatku malu untuk berkeluh kesah adalah melihat kehidupan berumah tangga mamak bapakku. Sama sekali gak bisa menjadi ukuran dalam rumah tanggaku. Bisa dibilang bukan apa2lah. Perjuangan kerasnya hidup berkeluarga besar ketika masa itu. Aku dan adekku menjadi saksi, sulitnya hidup di masa itu. Keterbatasan yang kami miliki, kesehatan Bapa

Ketika si kakak masih manja

Gambar
Di mata Putriku. Aku adalah seorang Pahlawan. Aku kuat dan bijaksana. Dan aku tidak takut. Tetapi kebenarannya dapat dilihat jelas. Dia dikirim untuk menyelamatkanku. Aku tahu aku mau jadi apa. Di mata Putriku by : Martina McBride Aku sedang hamil anak kedua. Sebelum hamil, aku dan Jessica selalu menghabiskan waktu bersama kecuali ketika aku bekerja. Mulai makan, mandi, bobokin, gendong, pakaikan baju, ganti baju malam dan lain-lain. Jessica gak mau kalau hal-hal itu dilakukan oleh Papanya atau orang lain kalau aku ada. Terutama saat bobok siang atau bobok malam. Harus sama mamanya. Akhirnya, begitu tahu aku hamil, ketahuan hamil waktu sudah 7 minggu. Padahal waktu itu sudah dinas kemana-mana dan lasaknya minta ampun, masih gendong Jessica yang sudah hampir 15 kg kalau lagi ngantuk atau malas jalan pada saat kami di luar rumah (semoga kamu sehat-sehat di perut mama ya nakku). Aku dan suami mulai membuat cara agar Jessica mulai mau dipegang oleh Papanya. Misalnya Papa

Mengejar atau Dikejar Waktu?

Gambar
"Kamu boleh terlambat tetapi waktu tidak" Dari sejak aku lahir waktu tidak pernah berubah. 1 menit ya 60 detik, 1 jam ya 60 menit, 1 jam ya 3600 detik, 1 hari ya 24 jam, 1 minggu ya 7 hari. Selalu seperti itu dari hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, tahun ke tahun. Rasanya waktu itu tetap saja kurang ya. Coba saja 1 hari ada 30 jam. atau 1 jam itu 70 menit. Hahahaha,,, tapi kalau waktu pengaturannya berubah, aktivitas dan kegiatanpun bisa berubah ya. Misalnya jam kerja yang efektifnya 8 jam jadi 12 jam karena 1 hari ada 30 jam. Bayangkan saja kalau kita terlambat 1 jam ke kelas dan dosennya adalah dosen killer sepanjang masa, apakah waktu juga akan telat? Tidak, kita bukan hanya kehilangan waktu 1 jam tapi kena amarah si dosen killer. Ngomong sih gampang ya, saya sendiri masih sering dikejar2 waktu. Apalagi pagi. Meskipun udah buat trik masak cepat dengan blender bawangan2 dan cabe2an di hari Minggu, potong2 sayur malamnya, tetap aja pagi buru2. Kalau s